TKI - MAI XXX Gorontalo (Tmua Karya Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Indonesia Ke-30 yang dilaksanakan di Gorontalo)..
Kami dari BPR VII (badan pekerja rayon tujuh) Makassar berangkat ke Gorontalo terdiri dari 6 kampus yaitu :
- Universitas Hasanuddin
- UIN Alauddin Makassar
- Universitas Pepabri Makassar
- Universitas 45 Makassar
- Universitas Fajar
- Universitas Muslim Indonesia
Sebenarnya sih masih ada UNM (Universitas Negeri Makassar), cuman karna kemarin ada masalah internal kampus jadi kawan-kawan dari UNM tidak sempat berangkat ke Gorontalo.
|
BPR VII [at] rujab walikota Gorontalo |
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai ajang silahturahmi Mahasiswa Arsitektur Indonesia selain itu juga sebagai wadah bertukar informasi dalam lingkup ilmu kearsitekturan yang terangkum dalam tiap-tiap kegiatan, Membuat rekomendasi yang dianggap penting dan mendesak Serta untuk merumuskan program-program TKI-MAI strategis ke depan.
TKI-MAI XXX ini mengangkat tema KONSERVASI PUSAKA ARSITEKTUR dengan beberapa item kegiatan yaitu :
- Seminar Nasional
- Forum Komunikasi
- Workshop
- Pengabdian Masyarakat
- Diskusi Ilmiah
- Pameran
- Sayembara
- Studi Eskursi
Karna setiap kegiatan hampir bersamaan dan berada di tempat yang berbeda jadi saya hanya dapat mengikuti dua kegiatan yaitu Seminar Nasional dan Pengabdian Masyarakat, oiya sampai lupa :D saya delegasi dari Himpunan Mahasiswa Arsitektur Univ. Pepabri Makassar Angkatan 2013, mungkin masih banyak yang gak tau kampusku, wajar karna kampusnya kecil tapi SDMnya gak kalah kok sama kampus-kampus lain...
yaa cerita dimulai dari Tomohon Airlans :D
Tomohon merupakan salah satu angkutan darat dengan rute Makassar-Manado, karna bus Tomohon merupakan bus paling terjangkau makanya rombongan BPR VII memilih itu.. ya walaupun busnya tergolong sangat sederhana tapi perjalanan kami tetap menyenangkan heheh terimakasih Tomohom Airlans {}..
Perjalanan waktu itu mungkin bisa disebut Expedisi Lintas Provinsi, kami menempun perjalanan darat dua hari tiga malam, pokoknya lebih menyenangkan dibanding naik pesawat yang hanya membutuhkan 1 jam sampai di Gorontalo.
kami tiba di Univ. Ichsan Gorontalo (selaku tuan rumah) pas sebelum shalat subuh, gak ada waktu istirahat karna paginya sudah pembukaan dilanjut dengan pawai keliling kota Gorontalo.
|
Taken by Firman |
Meskipun tanpa istirahat tapi rasanya sangat menyenangkan sharing sama Mahasiswa Arsitektur se-Indonesia. Reimakasi kepada BPR XVIII selaku tuan rumah di kegiatan kali ini, yaaa walaupun masih banyak kekuarangan sih :D...
kegiatan selanjutnya setelah pawai yaitu kita berangkat ke UNG (Universitas Negeri Gorontalo) untuk mengikuti seminar.. ( katanya sih dapat sertifikat, tapi sampai skarang sertifikatnya belum datang juga mungkin panitia sudah lupa :D )
Setelah seminar masing-masing BPR dibagi untuk mengikuti setiap item kegiatan selanjutnya, karna semua kegiatan berlangsung bersamaan jadi setiap anggota BPR hanya dapat mengikuti satu kegiatan dan saya salah satu delegasi Rayon 7 untuk mengikuti kegiatan Pengmas (Pengabdian Masyarakat).
hmm di blog ini saya hanya nulis kegiatan pengmas :D
Setelah menempuh perjalanan panjang Makassar-Gorontalo (3hari 2malam) malam harinya dilanjut lagi menuju desa Torosiaje (kurang lebih 200km dari Kota Gorontalo) sumpah sangat melelahkan hehe tapi perjalanan ini sedikit lebih nayaman karena bus yang dapai masih tergolong baru :D. setelah menempuh perjalanan darat kurang lebih 7jam dinajut lagi dengan perahu (orang disana menyebutnya katinting) kurang lebih 10 menit kita sampai di desa Torosiaje (desa diatas laut)..
Torosiaje - merupakan desa yang berada di atas laut karena mayoritas penduduknya adalah suku bajo dengan penduduk kurang lebih 150 kk. desanya sangat tenang hanya ada suara ombak dan lantainya pun sangat bersih kecuali lingkungan, sudah tercemar oleh sampah, deterjen, dll.
|
Taken by Firman |
|
[at] Aula desa Torosiaje |
Setelah pembukaan panitia pun membagi beberapa kelompok pengmas dan saya pun jadi anggota kelompok 3 (kalo nda salah) dengan ketua Bani Adlan, Dokumentasi Rahma, dan saya dengan yg lain jadi juru tulis, disini kita diberi masalah dan tugas kita adalah memberikan solusi terhadap maslah-masalah itu. Ada tiga permasalahan pokok yang diberikan yaitu:
- Sampah
- Irigasi
- RTH (ruang terbuka hijau)
setelah mengovservasi kita pun tahu alasan warga membuang sampah sembarangan membuang air limbah di laut, pengetahuan asyarakat Torosiaje masih minim mengenai sampah dan pencemaran lingkungan. kelompok kami disini menawarkan beberapa solusi dengan bentuk perenanaan, mungkin tidak dapat saya sebutkan heheh terlalu panjang ceritanya :D
begitu pun dengan kelompok lain sangat banyak solusi yang ditawarkan tapi mungkin yang dibutuhkan warga saat ini adalah Sosialisasi dari pemerintah setempat tentang bahaya sampah dan pencemaran lingkungan,..
oiya disini panitia mengadakan sayembara design sebagai solusi dari 3 permasalahan tadi dan kelompok kami juara 2 :D adalah hadianya gak usah disebutin..
di desa ini kami menemukan suasana baru, keluarga baru, dan masih banyak lagi sesuatu yang baru yang tdak bisa kita temukan di tempat lain..
|
Taken by Firman |
|
Taken by Rahma |
|
|
suasana kampoeng tengah |
|
salah satu pulau tetangga Torosiaje |
sampai ketemu di TKI-MAI XXXI Surabaya {}